Sabtu, 03 Desember 2016

Tulisan Filsafat


Jika anda hendak melakukan nrefleksi filsafat secara sistematis, Anda perlu membaca banyak buku filsafat. Di dalam buku-buku itu, anda akan mendapatkan banyak sekali ide-ide yang menarik dan layak untuk dipikirkan lebih jauh. Disamping itu, and ajuga akan berhadapan dengan begitu banyak pertanyaan, dan pertanyaan tersebut tidak pernah bisa dijawab secara mutlak.
Yang perlu anda perhatikan, problem-problem filosofis tidak hanya muncul di dalam buku yang dianggap sebagai pustaka filsafat saj, tetapi juga ada di dalam novel, di buku sastra, bahkan di buku sains. Faktanya ada buku yang judul menggunkan kata filsafat tidak bisa menjadi jaminan bahwa Anda akan menemukan gagagsan filosofis yang relavan dan menarik untuk anda. Sebaliknya, ketika membaca novel ataupun buku sains, anda justru akan menemukan banyak sekali problem filosofis.
Jadi, yang disebut buku filsafat itu jauh lebih banyak daripada buku-buku yang judulnya menggunakan kata filsafat. Ketika memilih buku filsafat, anda juga harus sadar bahwa ada dua jenis buku filsafat, yakni buku filsafat primer dan buku filsafat sekunder. Buku primer adalah tulisan asli para filsuf. Ia menyampaikan pemikiran-pemikirannya tentang stau tema tertentu. Biasanya, buku primer ini disebut juga sebagai teks asli atau teks orisinal. Buku primer ini juga dapat dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni buku dan antologi. Buku Immanuel Kant yang berjudul Kritik der Reinen Vernunft adalah sebuah buku primer yang utuh. Di dalam buku itu, ia mengajukan pandangan-pandangan orisinilnya tentang pengetahuan manusia dan kondisi-kondisi yang memungkinkan pengetahuan tersebut.
Buku filsafat juga sering berupa antologi atau kumpulan tulisan. Biasanya, antologi terdiri dari beberapa artikel spesifik yang sebelumnya pernah diterbitkan di junal maupun media lainnya. Akan tetapi, antology terkadang juga dapat terdiri dari beberapa tulisan pendek yang memang dirumuskan khusus untuk antologi itu. Antologi juga biasanya berbentuk kumpulan buku filsuf-fisuf besar seperti antologi tulisan Plato, atau kumpulan tulisn tentang suatu tema tertentu, misalnya kumpulan tulisan para filsuf tentang tema epistemology atau filsafat pengetahuan. Suatu pengantar filsafat juga bisa berbentuk antologi yang ditulis oleh berbagai macam orang dan mencakup berbagai tema.
Jenis kedua dari buku filsafat adalah buku sekunder. Biasanya, buku sekunder ini disebut sebagai buku-buku komentar. Fungsi dari buku ini adalah untuk memaparkan pandangan para filsuf yang terdapat di dalam buku primer, sekaligus mempertimbangkan secara kritis. Buku sekunder ini juga dapat menjadi penuntun atau pemandu pemabaca di dalam membaca buku-buku primer. Disamping menjadi pemapar dan pemandu, buku sekunder juga menjadi ruang untuk menafsirkan pemikiran filsuf yang sama secara berbeda.
Contoh:
Ada beragam buku dengan sudut pandang yang berbeda yang membahas Kritik der Reinen Vernunft Immanuel Kant. Sudut pandang yang berebda tersebut bisa saling mengkritk satu sama lain, bisa juga mengkonfirmasi pemikiran Kant, atau justru mengkritiknya.
Biasanya, untuk mempermudah pembacaan kita lebih tertarik membaca buku sekunder terlebih dahulu, baru kemudian membaca buku primernya. Akan tetapi, ada dua alasan yang dapat diajukan untuk menunjukkan bahwa itu bukanlah cara yang paling idela untuk diterapkan
Pertama, dengan membaca langsung tulisan asli filsuf, anda diajak untuk tidak hanya memikirkan apa yang mereka ajukan, tetapi juga melihat ke dalam diri anda sendiri. Dari sini, anda bisa memperoleh beberapa inspirasi dalam menjalani hidup, sekaligus mendapatkan kesadaran diri yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Kedua, dengan membaca teks asli para filsuf secara langsung, anda akan mendapatkan pemahaman yang elbih mendaalam dan lebih tahan lama.internalisasi akan terjadi, ketika anda membaca dan menelaah langsung tulisan para filsuf. Akibatnya, beberapa ide dan inspirasi akan menjadi bagian inheren diri anda. Inilah esensi dari seluruh proses pembelajaran filsafat.

Referensi: Wattimena A.A. Reza. 2008. FILSAFAT DAN SAINS: SEBUAAH PENGANTAR. Jakarta: PT Grasindo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar