Senin, 12 Desember 2016

Bahasa sebagai Sarana Berfikir Ilmiah


Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berfikir ilmiah, dimana bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang  berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Menggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan tidak benar.
Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa maka tiada komunikasi. Keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa. Dalam hal ini maka Ernest Cassirer menyebut manusia sebagai manusia Animal symbolic, makhluk yang menggunakan symbol, yang secara generik mempunyai cakupan yang lebih luas dari Homo Sapiens yakni makhluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia menggunakan simbol. Bloch dan Trager, senada dengan Joseph Broam menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain.
Batasan-batasan tentang symbol ini perlu diteliti setiap unsurnya, antara lain :
1.      Simbol-simbol : Sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain.
2.      Simbol-simbol vokal : Bunyi-bunyi yang urutan-urutan bunyinya dihasilkan dari kerjasama berbagai organ atau alat tubuh dengan sistem pernapasan.
3.      Simbol-simbol vokal arbitrer : Abitrer atau istilah “mana suka” dan tidak perlu ada hubungan yang valid secara filosofis antara ucapan lisan dan arti yang dikandungnya.
4.      Suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer. Hubungan antara bunyi dan arti ternyata bebas dari setiap suara hati nurani, logika atau psikologi, namun kerjasama antara bunyi-bunyi itu sendiri, di dalam bahasa tertentu, ditandai oleh sejumlah konsistensi, ketetapan intern.
Fungsi Bahasa, secara umum, antara lain :
1.      Kordinator kegiatan-kegiatan masyarakat.
2.      Penetapan pemikiran dan pengungkapan.
3.      Penyampaian pikiran dan perasaan.
4.      Penyenangan jiwa.
5.      Pengurangan goncangan jiwa.
Fungsi bahasa, menurut Halliday yang dikutip Thaimah, antara lain :
1.      Regulatoris (memerintah dan perbaikan tingkah laku).
2.      Interaksional (saling mencurahkan perasaan pemikiran antara seseorang).
3.      Personal (mencurahkan perasaan dan pikiran).
4.      Heuristic (mencapai tabir fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya).
5.      Imajinatif (mengungkapkan imajinasi dan gambaran tentang discovery).
6.      Representasional (menggambarkan wawasan dan pemikiran serta menyampaikan).
Kekurangan bahasa pada hakikatnya terletak pada:
1.      Peranannya bahasa itu sendiri yang bersifat multifungsi yakni sebagai sarana komunikasi emotif, afektif dan simbolik
2.      Arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh kata-kata yang membangun bahasa
3.      Konotasi yang bersifat emosional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar