Disamping
harus merubah isi dari materi matematika lanjutan sekolah, kelas matematika di masa depan akan lebih
berpusat pada siswa. Guru akan menghabiskan banyak waktu mendiagnosa pelajaran
yang sulit dari setiap siswa dan menentukan aktivitas pembelajaran individu dan
mengurangi pembelajaran siswa dengan membuat kelompok besar yang terdiri dari
beberapa siswa. Kita berharap dapat menemukan asisten guru lebih untuk memegang
tulisan atau tanggung jawab administrasi dan dalam melaksanakannya tanpa
bantuan. Asisten guru akan menghadiri, berkumpulkan data personal dari setiap
siswa, memerintah bahan pembelajaran, mengawasi siswa selama tidak ada kegiatan
belajar mengajar, dan menyediakan sekertaris untuk guru. Kegunaan seorang pembantu
guru akan memberi guru matematika lebih banyak waktu untuk merencanakan tugas
individu dan laboratorium atau pengamatan yang dilakukan siswa, mengevalusi
kemajuan siswa dan menyiapkan berbagai intruksi pembelajaran yang akan
dilakukan di kelas. Seperti computer dan kalkulator menjadi peralatan standar
di program pembelajaran matematika, pembantu guru akan membantu siswa belajar
bagaimana mengoperasikan elektronik baru itu dan akan mempunyai tanggung jawab
dalam keamanan benda tersebut dan bentuk yang lain dari teknologi pembelajaran.
Dimasa
depan, guru dan siswaa akan mengurangi ketergantungan penggunaan buku teks atau
buku pedoman dan akan memakai berbagai buku tambahan dan artikel pada
pengajaran matematika. Guru individu dan kelompok guru akan menulis banyak
materi pembelajaran miliknya yang mana akan di salin di sekolah dan dibagikan
untuk siswa sebagai tambahan dari materi pelajaran sebagai penelitian
pengajaran yang bersifat komersil. Buku pedoman tersebut bersifat menyeluruh
dan menggantikan semua materi di kelas yang mungkin akan digantikan oleh buku kecil dengan sampul tipis. Setiap
program matematika akan mempunyai perpustakan milik pribadi sebagai sumber dan
bahan perpustakaan akan dipakai sebagai sebuah bagian dari kurikulum
matematika.
Sekolah
akan membuat lebih banyak pemakaian dari personalia khusus bahan ajar untuk
membantu guru mendiagnosa rintangan pelajaran yang dialami siswa, memberi
bantuan akan kesulitan tersebut, dan memegang masalah displin. Penasihan akan
bekerja sama dengan guru dalam memilih rangkaian pelajaran yang baik dan
program ektrakurikuler untuk setiap siswa.
Perencana
kurikulum akan membuat pengadaan pendekatan selama mengajarkan dan mempelajari
hampir semua isi materi matematika di sekolah. Penambahan penekanan strategi
pembelajaran akan sangat perlu sehingga pembelajaran matematika yang
berdasarkan kurikulum dapat terpadu. Setiap guru matematika, tidak berpengaruh
dari level usianya atau siswanya, tetapi mengharapkan untuk tahu seutuhnya
kurikulum matematika disekolah dan menjadi pandai atau cakap tentang seluruh
warna-warni dari matematika di sekolah. Jika perbaikan mengajar dan
pembelajaran matematika diperbaiki akan menjadi lebih baik, guru matematika
sekolah dasar harus menjadi ahli di bidang matematika dan mengajarkan
matematika. Itu artinya, celah antara persiapan matematika dari guru TK ataupu
SD yang bersifat membatasi seharusnya dimusnahkan.
Kita
akan melihat atau bahkan merasakan tekanan yang lebih besar di masa depan dalam
mengajarkan matematika berdasarkan objek yang spesifik pada pembeljaran. Siswa
mungkin akan mengharapkan kompetensi
matematika yang rendah sebelum mereka menerima ijazah. Masyarakat umum akan
menghadirkan sekolah dan guru bertanggungjawab atas keunggulan matematika dasar
siswa di sekolah. Tantangan kompetensi matematika yang rendah ini dapat membuat
masalah baru di sekolah. Sayangnya, disana cenderung untuk mengajarkan objek
minimal dan mengabaikan siswa yang terbukti memiliki kemampuan matematika yang
khusus. Kita harus yakin bahwa kita tidak mnegizinkan mendapatkan standar
minimal dan mengharapkan semua siswa mendapatkan hasil maksimal.
Ini
tidak seperti beberapa disiplin ilmu yang sekarang diajarkan terpisah disekolah
dan dikombinasi. Bagaimanapun, pertambahan menekankan pengajaran untuk memecahkan
kesulitan di “dunia nyata” yang terdiri dari beberapa pendekatan ilmu yang akan
memimpin kepada interaksi yang baru antara guru dengan berbagai subjek sekolah.
Kita berharap dapat melihat satu pendekatan di dalam kelas dan banyak
pendekatan pengamatan laboratorium sekolah di masa depan. disamping itu, untuk
membuat pemebelajaran disekolah lebih relavan dengan masyarakat, pelajar
matematika akan mengikut sertakan dibeberapa program komunitas pembelajaran
disiplin ilmu dan akan dihasilkan dari sekolah pada waktu tertentu untuk
bekerja dan belajar dibeberapa tipe yang berbeda di masyarakat dan komunitas
yang rahasia. Secara umum, pembeljaran di sekolah akan terintegrasi dengan
situasi tidak sekolah untuk belajar dan menerapkan matematika.
Guru
diharapkan untuk melaksanakan kerja berkelanjutan, penelitian dan evaluasi
formatif di kelas mereka dalam rangka untuk menentukan strategi mengajar atau
pembelajaran yang paling efektif untuk diri mereka sendiri dan siswa mereka.
Kecuali satu cara terbaik mengajar ditemukan, yang tidak mungkin, proses
belajar mengajar harus individual sesuai dengan karakteristik dari kedua guru
dan siswa. Masyarakat telah menerima kenyataan bahwa siswa memiliki
karakteristik belajar yang berbeda dan harus menerima instruksi yang tepat
untuk gaya belajar masing-masing. Hal ini juga harus menyadari bahwa guru
memiliki gaya pengajaran yang berbeda dan bahwa setiap guru harus diijinkan
untuk mengembangkan dan menggunakan strategi pengajaran khas nya dalam
hubungannya dengan karakteristik belajar siswa. Kecuali masa depan membawa
beberapa terobosan dramatis dalam pemahaman kita tentang sifat pembelajaran,
itu akan lalai untuk mencoba untuk standarisasi strategi pengajaran. Saat ini
tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa ada satu model terbaik untuk
mengajar semua matematika untuk semua siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar