Sabtu, 24 Desember 2016

Pengajaran di Masa Depan


Disamping harus merubah isi dari materi matematika lanjutan sekolah,  kelas matematika di masa depan akan lebih berpusat pada siswa. Guru akan menghabiskan banyak waktu mendiagnosa pelajaran yang sulit dari setiap siswa dan menentukan aktivitas pembelajaran individu dan mengurangi pembelajaran siswa dengan membuat kelompok besar yang terdiri dari beberapa siswa. Kita berharap dapat menemukan asisten guru lebih untuk memegang tulisan atau tanggung jawab administrasi dan dalam melaksanakannya tanpa bantuan. Asisten guru akan menghadiri, berkumpulkan data personal dari setiap siswa, memerintah bahan pembelajaran, mengawasi siswa selama tidak ada kegiatan belajar mengajar, dan menyediakan sekertaris untuk guru. Kegunaan seorang pembantu guru akan memberi guru matematika lebih banyak waktu untuk merencanakan tugas individu dan laboratorium atau pengamatan yang dilakukan siswa, mengevalusi kemajuan siswa dan menyiapkan berbagai intruksi pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Seperti computer dan kalkulator menjadi peralatan standar di program pembelajaran matematika, pembantu guru akan membantu siswa belajar bagaimana mengoperasikan elektronik baru itu dan akan mempunyai tanggung jawab dalam keamanan benda tersebut dan bentuk yang lain dari teknologi pembelajaran.
Dimasa depan, guru dan siswaa akan mengurangi ketergantungan penggunaan buku teks atau buku pedoman dan akan memakai berbagai buku tambahan dan artikel pada pengajaran matematika. Guru individu dan kelompok guru akan menulis banyak materi pembelajaran miliknya yang mana akan di salin di sekolah dan dibagikan untuk siswa sebagai tambahan dari materi pelajaran sebagai penelitian pengajaran yang bersifat komersil. Buku pedoman tersebut bersifat menyeluruh dan menggantikan semua materi di kelas yang mungkin akan digantikan oleh  buku kecil dengan sampul tipis. Setiap program matematika akan mempunyai perpustakan milik pribadi sebagai sumber dan bahan perpustakaan akan dipakai sebagai sebuah bagian dari kurikulum matematika.
Sekolah akan membuat lebih banyak pemakaian dari personalia khusus bahan ajar untuk membantu guru mendiagnosa rintangan pelajaran yang dialami siswa, memberi bantuan akan kesulitan tersebut, dan memegang masalah displin. Penasihan akan bekerja sama dengan guru dalam memilih rangkaian pelajaran yang baik dan program ektrakurikuler untuk setiap siswa.
Perencana kurikulum akan membuat pengadaan pendekatan selama mengajarkan dan mempelajari hampir semua isi materi matematika di sekolah. Penambahan penekanan strategi pembelajaran akan sangat perlu sehingga pembelajaran matematika yang berdasarkan kurikulum dapat terpadu. Setiap guru matematika, tidak berpengaruh dari level usianya atau siswanya, tetapi mengharapkan untuk tahu seutuhnya kurikulum matematika disekolah dan menjadi pandai atau cakap tentang seluruh warna-warni dari matematika di sekolah. Jika perbaikan mengajar dan pembelajaran matematika diperbaiki akan menjadi lebih baik, guru matematika sekolah dasar harus menjadi ahli di bidang matematika dan mengajarkan matematika. Itu artinya, celah antara persiapan matematika dari guru TK ataupu SD yang bersifat membatasi seharusnya dimusnahkan.
Kita akan melihat atau bahkan merasakan tekanan yang lebih besar di masa depan dalam mengajarkan matematika berdasarkan objek yang spesifik pada pembeljaran. Siswa mungkin akan mengharapkan  kompetensi matematika yang rendah sebelum mereka menerima ijazah. Masyarakat umum akan menghadirkan sekolah dan guru bertanggungjawab atas keunggulan matematika dasar siswa di sekolah. Tantangan kompetensi matematika yang rendah ini dapat membuat masalah baru di sekolah. Sayangnya, disana cenderung untuk mengajarkan objek minimal dan mengabaikan siswa yang terbukti memiliki kemampuan matematika yang khusus. Kita harus yakin bahwa kita tidak mnegizinkan mendapatkan standar minimal dan mengharapkan semua siswa mendapatkan hasil maksimal.
Ini tidak seperti beberapa disiplin ilmu yang sekarang diajarkan terpisah disekolah dan dikombinasi. Bagaimanapun, pertambahan menekankan pengajaran untuk memecahkan kesulitan di “dunia nyata” yang terdiri dari beberapa pendekatan ilmu yang akan memimpin kepada interaksi yang baru antara guru dengan berbagai subjek sekolah. Kita berharap dapat melihat satu pendekatan di dalam kelas dan banyak pendekatan pengamatan laboratorium sekolah di masa depan. disamping itu, untuk membuat pemebelajaran disekolah lebih relavan dengan masyarakat, pelajar matematika akan mengikut sertakan dibeberapa program komunitas pembelajaran disiplin ilmu dan akan dihasilkan dari sekolah pada waktu tertentu untuk bekerja dan belajar dibeberapa tipe yang berbeda di masyarakat dan komunitas yang rahasia. Secara umum, pembeljaran di sekolah akan terintegrasi dengan situasi tidak sekolah untuk belajar dan menerapkan matematika.
Guru diharapkan untuk melaksanakan kerja berkelanjutan, penelitian dan evaluasi formatif di kelas mereka dalam rangka untuk menentukan strategi mengajar atau pembelajaran yang paling efektif untuk diri mereka sendiri dan siswa mereka. Kecuali satu cara terbaik mengajar ditemukan, yang tidak mungkin, proses belajar mengajar harus individual sesuai dengan karakteristik dari kedua guru dan siswa. Masyarakat telah menerima kenyataan bahwa siswa memiliki karakteristik belajar yang berbeda dan harus menerima instruksi yang tepat untuk gaya belajar masing-masing. Hal ini juga harus menyadari bahwa guru memiliki gaya pengajaran yang berbeda dan bahwa setiap guru harus diijinkan untuk mengembangkan dan menggunakan strategi pengajaran khas nya dalam hubungannya dengan karakteristik belajar siswa. Kecuali masa depan membawa beberapa terobosan dramatis dalam pemahaman kita tentang sifat pembelajaran, itu akan lalai untuk mencoba untuk standarisasi strategi pengajaran. Saat ini tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa ada satu model terbaik untuk mengajar semua matematika untuk semua siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar