Aliran
idealisme terbukti cukup banyak berpengaruh dalam dunia pendidikan.
William T. Harris adalah salah satu tokoh aliran pendidikan idealisme yang
sangat berpengaruh di Amerika Serikat. Idealisme terpusat tentang keberadaan sekolah.
Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi secara fundamental
terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus
eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan
spiritual, dan tidak sekedar kebutuhan alam semata.
Bagi
aliran idealisme, peserta didik merupakan pribadi tersendiri, sebagai makhluk
spiritual. Guru yang menganut paham
idealisme biasanya berkeyakinan bahwa spiritual merupakan suatu kenyataan,
mereka tidak melihat murid sebagai apa adanya, tanpa adanya spiritual. Sejak
idealisme sebagai aliran filsafat pendidikan menjadi keyakinan bahwa realitas
adalah pribadi, maka mulai saat itu dipahami tentang perlunya pengajaran secara
individual. Pola pendidikan yang diajarkan filsafat idealisme berpusat dari
idealisme. Pengajaran tidak sepenuhnya berpusat dari anak atau materi
pelajaran, juga bukan masyarakat tapi idealisme. Maka tujuan pendidikan menurut
aliran idealisme terbagi atas tiga hal, tujuan untuk individual, masyarakat,
dan campuran antara keduanya.
Pendidikan
idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar anak didik bisa menjadi
kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna,
memiliki kepribadian yang harmonis, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu
individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme
bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan antar manusia. Sedangkan
tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual
dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan
dengan Tuhan.
Guru dalam
sistem pengajaran menurut aliran idealisme berfungsi sebagai :
a)
Guru adalah personifikasi dari
kenyataan anak didik.
Artinya, guru merupakan wahana atau fasilitator yang akan mengantarkan anak
didik dalam mengenal dunianya lewat materi-materi dalam aktifitas pembelajaran.
Untuk itu, penting bagi guru memahami kondisi peserta didik dari berbagai
sudut, baik mental, fisik, tingkat kecerdasan dan lain sebagainya.
b)
Guru harus seorang spesialis dalam
suatu ilmu pengetahuan dari siswa. Artinya, seorang guru itu harus mempunyai pengetahuan yang
lebih dari pada anak didik.
c)
Guru haruslah menguasai teknik mengajar
secara baik. Artinya,
seorang guru harus mempunyai potensi pedagogik yaitu kemampuan untuk
mengembangkan suatu model pembelajaran, baik dari segi materi dan yang lainnya.
d)
Guru
haruslah menjadi pribadi yang baik, sehingga disegani oleh murid. Artinya,
seorang guru harus mempunyai potensi kepribadian yaitu karakter dan kewibawaan
yang berbeda dengan guru yang lain.
e)
Guru menjadi teman dari para muridnya. Artinya, seorang guru harus
mempunyai potensi sosial yaitu kemampuan dalam hal berinteraksi dengan anak
didik.
Kurikulum yang digunakan dalam
pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih memfokuskan pada isi yang
objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak daripada pengajaran yang textbook.
Agar pengetahuan dan pengalamannya aktual. Sedangkan implikasi Aliran Idealisme
dalam Pendidikan yaitu :
a.
Tujuan,
untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta
kebaikan sosial.
b.
Kurikulum,
pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan pendidikan praktis untuk
memperoleh pekerjaan.
c.
Metode, diutamakan metode dialektika (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang lain), tetapi metode
lain yang efektif dapat dimanfaatkan.
d.
Peserta didik bebas untuk mengembangkan
kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.
e.
Pendidik bertanggungjawab dalam
menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam.
Implementasi Idealisme dalam Pendidikan:
a.
Pendidikan
bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus menuju pada tujuan
yaitu dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal dan tak
terbatas.
b.
Pendidikan
adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk memahami realita,
nilai-nilai, kebenaran, maupun sebagai warisan sosial.
c.
Tujuan pendidikan adalah menjaga
keunggulan kultural, sosial dan spiritual. Memperkenalkan suatu spirit intelektual guna membangun
masyarakat yang ideal.
d.
Pendidikan
idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan ide-ide yang
diperlukan oleh semua manusia secara bersama-sama.
e.
Tujuan pendidikan idealisme adalah
ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum seyogyanya bersifat tetap dan tidak
menerima perkembangan.
f.
Peranan pendidik menurut aliran ini
adalah memenuhi akal peserta didik dengan hakekat-hakekat dan pengetahuan yang
tepat. Dengan kata lain, guru harus menyiapkan situasi dan kondisi yang
kondusif untuk mendidik anak didik, serta lingkungan yang ideal bagi
perkembangan mereka, kemudian membimbing mereka dengan kasih sayang dan dengan
ide-ide yang dipelajarinya hingga sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar