Sabtu, 03 Desember 2016

Teknologi dan Pendidikan


Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan. Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi murid. Jika murid ingin siap bekerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002). Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Orang menggunakan computer, bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi.
Teknologi pendidikan telah hadir di Indonesia sejak decade 1970-an. Teknologi pendidikan dasarnya adalah belajar dalam konteks yang luas, dapat terjadi di sekolah, pusat pendidikan, di masyarakat, atau belajar lain dalam rangka meningkatkan wawasan dan refleksi diri seseorang. David Jonassen (1996) berargumen bahwa penggunaan teknologi yang paling baik dalam pendidikan, melibatkan aplikasi komputer yang mendorong murid untuk berpikir secara kritis mengenai materi yang mereka pelajari. Ia menyebut aplikasi seperti itu sebagai “peralatan pikiran” dan melihatnya sebagai alat konstruktivitas yang mendukung kreasi murid terhadap pengetahuan dan penalaran mengenai isi materi. Jonassen membedakan beberapa kategori peralatan pikiran, termasuk peralatan organisasi semantic, peralatan pemodelan dinamis, peralatan interpretasi informasi, serta peralatan percakapan dan kolaborasi.
Peralatan organisasi semantic seperti halnya peralatan pemetaan konsep, membantu murid untuk mengorganisasi, menganalisis, dan memvisualisasikan informasi yang mereka pelajari. Sebagai contoh, murid yang sedang mempelajari iklim, dapat mencari jawaban dari database global untuk menguji hipotesis meraka yang berkaitan dengan hubungan antara iklim dan populasi. Peralatan permodelan dinamis membantu murid untuk menjelajahi hubungan antarkonsep.

Peralatan interpretasi informasi membantu pelajar mengakses dan menginterpretasikan informasi. Sebagai contoh, peralatn visualisasi menciptakan model visual dari fenomena kompleks yang membuat mereka lebih dapat dipahami. Peralatan konstruksi pengetahuan, seperti hypermedia, program pengeditan video atau desain web, mendukung konstruksi pengetahuan murid dalam beragam bentuk. Akhirnya beragam peralatan percakapan dan kolaborasi seperti email, diskusi online, chat , konferensi video, dan blog memungkinkan murid untuk berinteraksi serta berkolaborasi dengan para ahli dan murid di seluruh dunia. Sebagai contoh murid murid yang mempelajari bahasa asing dapat bercakap dengan penutur asli dnegan menggunakan komunikasi dengan media computer.Internet adalah inti dari komunikasi melalui computer. Sistem internet berisikan ribuan jaringan computer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak tehingga yang dapat diakses murid. Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru daripada buku teks. pada tahun 2000, 98 persen sekolah umum di Amerika Serikat telah terhubung dengan internet, dan 77 persen kelas punya computer yang terhubung dnegan internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar