Rabu, 28 Desember 2016

Strategi Pembelajaran Matematika


Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antar pendidik dengan peserta didik untuk  mencapai tujuan pendidikan. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan yaitu saling berpengaruh antara pendidik dan peserta didik. Interaksi tersebut berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan, dan karakteristik peserta didik, baik yang berkenaan dengan segi intelektual, social, afektif, maupun metodik yang dialami peserta didik.
Setiap pendidik diharapkan tidak hanya menggunakan satu macam model pembelajaran dan hendaknya lebih bervariasi agar siswa lebih mudah dalam memahami suatu materi tanpa harus dipaksa untuk mendengarkan, mencatat atau menghafal kemudian mengerjakan sesuai contoh. Salah satu model pembelajaran yang banyak digunakan pendidik yaitu model pembelajaran langsung di dalam pendekatan konvensional, guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah penyampaian isi atau materi pelajaran tersebut pada siswa. Kegiatan proses belajar mengajar terpusat kepada guru sebagai pemberi informasi. Dalam mengajar, guru cenderung mengandalkan metode ceramah dan guru sangat mendominasi karena guru menjadi pusat informasi, sehingga siswa cenderung pasif yang akibatnya sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep, menerapkan rumus-rumus dan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal atau bahkan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Diakui atau tidak, pelajaran matematika adalah sesuatu hal yang tidak mudah untuk dimengerti oleh setiap siswa, Maka pengajaran matematika memerlukan strategi mengajar tersendiri yang sesuai dengan objek yang dipelajari.
Di dalam proses pembelajaran, tentunya pendidik akan menemukan banyak perbedaan gaya belajar antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi dengan cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal. Tak ada satu metode yang sesuai bagi semua murid. Masing-masing menunjukan perbedaan, namun para peneliti dapat menggolong-golongkannya. Gaya belajar ini berkaitan erat dengan pribadi seseorang yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya.
Media pembelajaran yang baik diharapkan dapat mencangkup aspek visual, auditif dan motorik. Hal ini bertujuan agar memudahkan siswa dalam belajar dan menanamkan konsep. Semakin banyak indera anak yang terlibat dalam proses belajar maka semakin mudah anak belajar dan semakin bermakna. Materi pelajaran matematika yang bersifat deduktif dengan pendekatan yang logis akan sangat bermanfaat jika menggunakan multimedia sebagai sarana pembelajaran.
Model pembelajaran berbeda dengan strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan prinsip pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu pembelajaran yang luas dan mneyeluruh. Pembelajaran dirancang dan diterapkan dengan menggunkan model atau media yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi transaksional antara pendidik dan peserta didik dimana proses tersebut bersifat timbale balik dan proses transaksional juga dapat terjadi antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya. Oleh karena itu, model pembelajaran yang dapat digunakan adalah yang memudahkan hubungan transaksional tersebut dalam suatu sistem pembelajaran. Hal inilah yang menjadi manfaat dari model pembelajaran tentunya model pembelajaran yang difikirkan dan disiapkan secara sistematis dan tersusun dapat memudahkan prose komunikasi transaksional antara peserta didik dan pendidik, juga terjadi antara peserta didik dengan peserta didik.

Jadi, model pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah dan menarik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar