Pendidikan pada dasarnya
merupakan interaksi antar pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Interaksi ini
disebut interaksi pendidikan yaitu saling berpengaruh antara pendidik dan
peserta didik. Interaksi tersebut berfungsi membantu pengembangan seluruh
potensi, kecakapan, dan karakteristik peserta didik, baik yang berkenaan dengan
segi intelektual, social, afektif, maupun metodik yang dialami peserta didik.
Setiap pendidik diharapkan
tidak hanya menggunakan satu macam model pembelajaran dan hendaknya lebih
bervariasi agar siswa lebih mudah dalam memahami suatu materi tanpa harus
dipaksa untuk mendengarkan, mencatat atau menghafal kemudian mengerjakan sesuai
contoh. Salah satu model pembelajaran yang banyak digunakan pendidik yaitu
model pembelajaran langsung di dalam pendekatan konvensional, guru memegang
peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah penyampaian isi atau
materi pelajaran tersebut pada siswa. Kegiatan proses belajar mengajar terpusat
kepada guru sebagai pemberi informasi. Dalam mengajar, guru cenderung
mengandalkan metode ceramah dan guru sangat mendominasi karena guru menjadi
pusat informasi, sehingga siswa cenderung pasif yang akibatnya sering mengalami
kesulitan dalam memahami konsep, menerapkan rumus-rumus dan kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal atau bahkan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Diakui atau tidak, pelajaran
matematika adalah sesuatu hal yang tidak mudah untuk dimengerti oleh setiap
siswa, Maka pengajaran matematika memerlukan strategi mengajar tersendiri yang
sesuai dengan objek yang dipelajari.
Di
dalam proses pembelajaran, tentunya pendidik akan menemukan banyak perbedaan
gaya belajar antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Gaya belajar adalah
cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus
atau informasi dengan cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal. Tak ada
satu metode yang sesuai bagi semua murid. Masing-masing menunjukan perbedaan,
namun para peneliti dapat menggolong-golongkannya. Gaya belajar ini berkaitan
erat dengan pribadi seseorang yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan
riwayat perkembangannya.
Media
pembelajaran yang baik diharapkan dapat mencangkup aspek visual, auditif dan
motorik. Hal ini bertujuan agar memudahkan siswa dalam belajar dan menanamkan
konsep. Semakin banyak indera anak yang terlibat dalam proses belajar maka
semakin mudah anak belajar dan semakin bermakna. Materi pelajaran matematika
yang bersifat deduktif dengan pendekatan yang logis akan sangat bermanfaat jika
menggunakan multimedia sebagai sarana pembelajaran.
Model pembelajaran berbeda dengan strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan prinsip pembelajaran. Model pembelajaran
meliputi suatu pembelajaran yang luas dan mneyeluruh. Pembelajaran dirancang dan diterapkan dengan
menggunkan model atau media yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses
komunikasi transaksional antara pendidik dan peserta didik dimana proses
tersebut bersifat timbale balik dan proses transaksional juga dapat terjadi
antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya. Oleh karena
itu, model pembelajaran yang dapat digunakan adalah yang memudahkan hubungan
transaksional tersebut dalam suatu sistem pembelajaran. Hal inilah yang menjadi
manfaat dari model pembelajaran tentunya model pembelajaran yang difikirkan dan
disiapkan secara sistematis dan tersusun dapat memudahkan prose komunikasi
transaksional antara peserta didik dan pendidik, juga terjadi antara peserta
didik dengan peserta didik.
Jadi, model pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah dan menarik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar