Arthur Schopenhauer adalah seorang
filsuf Jerman yang melanjutkan tradisi filsafat pasca-Kant. Schopenhauer lahir
di Danzig pada tahun 1788. Dia adalah putra dari Heinrich Floris Schopenhauer
dan Johanna Schopenhauer. Kedua orang tuannya adalah keturunan orang kaya
Jerman dan keluarga bangsawan. Ia menempuh pendidikan di Jerman, Perancis, dan
Inggris. Ia mempelajari filsafat di University of Berlin dan
mendapat gelar doktor di Universitas Jena pada tahun 1813. Ia menghabiskan sebagian
besar hidupnya di Frankfurt, dan meninggal dunia di sana pada 21
September 1860. Pada tahun 1814, Schopenhauer memulai pekerjaannya sebagai
penulis dengan judul bukunya The World as Will and Representation (Die Welt
als Wille und Vorstellung), Dunia sebagai Kehendak dan Gagasan. (Arthur
Schopenhauer)
Arthur Schopenhauer merupakan salah
satu filsuf yang memberikan ide tentang filsafat seni/estetika yang berpengaruh
pada abad ke-18. Dalam perkembangan filsafat, Schopenhauer dipengaruhi dengan
kuat oleh Imanuel Kant dan juga pandangan Buddha. Pemikiran Kant nampak di
dalam pandangan Schopenhauer tentang dunia sebagai ide dan kehendak. Schopenhauer mengembangkan pemikiran
Immanuel Kant tersebut dengan menyatakan bahwa benda pada dirinya sendiri itu
bisa diketahui, yakni "kehendak". Filsafat Schopenhauer hadir sebagai
suatu reaksi terhadap filsafat Hegel. Dalam Hegel masih ditemui suatu optimisme
rasional; segala ‘Ada’ akhirnya bersifat rasional, bermakna dan dapat dimengerti.
Schopenhauer berbeda dalam hal
rasionalitas dan kebermaknaan Ada tersebut, dasar ada tidak lagi rasional,
melainkan irasional, dan tidak berbentuk kesadaran melainkan ketidaksadaran.
Karya utama Schopenhauer, yang membuatnya terkenal, “Die Welt als Wille und
Vorstellung” (Dunia sebagai Kehendak dan Presentasi) bermula dengan penilaian
tentang hakekat dan batas-batas pemahaman, tetapi tidak dengan
pernyataan-pernyataan dogmatis tentang prinsip-prinsip metafisika. Ia mempengaruhi beberapa filsuf
dengan pemikirannya. Bahkan, Hittler mengaguminya. Menurut Schopenhauer, dunia
ini adalah representasi ide atau pemikiran kita. Realitas adalah kehendak itu
sendiri. Akan tetapi, kehendak itulah sumber penderitaan manusia. Untuk
melepaskan diri dari penderitaan, menurut Schopenhauer, kita harus menghilangkan
kehendak egoistik, menyerah kepada kosmik, dan menolong sebanyak mungkin orang.
Schopenhauer mempunyai sebuah undang-undang yang kuat. Pemikiran Schopenhauer banyak
dipengaruhi oleh pandangan Buddha dan paham filsuf Imanuel Kant. Kekagumannya kepada
keduanya itu amat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar