A. Tujuan
Filsafat Pendidikan
Tujuan Filsafat Pendidikan adalah
menemukan makna dasar dari pendidikan itu sendiri. Tujuan filosofis atau hasil
yang bisa dimanfaatkan adalah menemukan hakikat dari keberadaan tentang
pendidikan. Rangkaian-rangkaian unsure untuk menemukan hakikat itu dinamakan
dengan epistemology. Jadi epistemology dan metafisika adalah rangkaian kegiatan
berfilsafat yangs selalu digunakan oleh setiap filsuf. Rangkaian tersebut akan
menghasilkan gagasan-gagasan terstruktur. Gagasan terstruktur inilah yang
dinamakan dengan konsep. Selanjutnya dalam konsep, akan terkadung unsure objek,
metafisika, dan epistemology untuk membangunnya. Kandungan ini sangat
menentukan corak dari konsep yang dibangun.
B. Filsafat
Pendidikan Masa Depan
Gambaran masa depan itu diperoleh
melalui fakta-fakta yang ada pada masa kini, ditambah dengan berbagai
kemungkinan yang mausk akal yang akan terjadi pada masa depan atau masa yang
akan datang.
1. Posmodernisasi
Pendidikan
Reaksi
atas konsep-konsep sebelumnya ini biasanya diwadahi dengan istilah konsep
postmodern. Kata “post” berarti setelah, sedangkan “modern” berarti keadaan
setelah pencerahan. Artinya, konsep filsafat yang berkembang di masa yang akan
datang tidak melepaskan dari model-model konsep yang sudah ada sebelumnya. Dan
simpulan sementara yang dimaksud adalah kebenaran yang menjadi cirri khas masa
postmodern itu.
2. Virtualisasi
Pendidikan
Pendidikan
mengalami perubahan realitas. Semula dari pendidika yang bersifat rill atau
empiris, menuju pendidikan yang bersifat virtual. Perkembangan teknologi
memaksa penyelenggaraan pendidikan yang tidak hanya dilakukan dikelas, tetapi
juga di luar kelas, bahkan pendidikan tanpa ruang.
Dalam
konsep ontology, yakni tentang pencarian kenyataan yang hakiki, manusia akan
dihadapkan pada kenyataan maya (virtual reality) seperti cukup berada di dalam
kamar, barang yang kita inginkan sudah dengan mudah didapatkan.
Dalam
konsep etika, munculnya teknologi bayi tabung, cloning, dan pengujian DNA. Itu
semua menantang filsafat untuk mendefinisikan kembali tentang asal-usul nilai
manusia.
Masalah-masalah
tersebut di masa depan akan dipecahkan dengan sejumlah teori. Teori itulah yang
akna bermanfaat bagi perkembangan
filsafat pada masa yang akan datang.
3. Dekonstruksi
Pendidikan
Dalam
lapangan ilmu humaniora, metode yang dimanfaatkan untuk mendobrak konsep
sebelumnya biasa dikenal dengan dekonstruksi. Kata ini merupakan bentukan dari
imbuhan “de” yang berarti merusak, dan “konstruksi” yang berarti bangunan. Arti
harfiahnya, merusak banguan yang sudah dahulu ada. Arii ilmiahnya, dekonstruksi
berpandangan bahwa konsep-konsep postmodern memiliki banyak kelemahan sehingga
perlu dibongkar dan di tata ulang.
Dimasa
depan, epistemology yang berkembang sekarang ini akan saling berdialog untuk
menemukan bentuk-bentuk paling mungkin
diantara bentuk yang lainnya. Epitemologi lama runtuh, berganti dengan
epistemology baru. Potensinya sudah bisa dikenali sekarang.
4. Evolusi
Pendidikan
Filsafat
pendidikan di masa depan ditandai dengan adanya perubahan tatanan konsepsi
filsafat itu sendiri. Ketika metafisika dikatakan telah mati mislanya,
metafisika baru telah muncul. Demikian pula ketika dikatakan filsafat sudah
mati, maka akan timbul filsafat yang baru. Kematian filsafat adalah kematian
konsep filsafat yang lampau. Filsafat akan tetap hidup!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar