Gaya
belajar adalah kebiasaan yang mencerminkan cara kita memperlakukan pengalaman
yang kita peroleh melalui modalitas. Akan tetapi, gaya belajar berbeda dengan
modalitas. Cara yang lebih kita sukai untuk belajar merupakan suatu pilihan. Dengan
kata lain, Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang
murid dalam menangkap stimulus atau informasi dengan cara mengingat, berpikir,
dan memecahkan soal. Tak ada satu metode yang sesuai bagi semua murid.
Masing-masing menunjukan perbedaan, namun para peneliti dapat
menggolong-golongkannya. Gaya belajar ini berkaitan erat dengan pribadi
seseorang yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya.
Dengan mengetahui gaya belajar siswa,
guru dapat menyesuaikan gaya mengajarnya dengan kebutuhan siswa. Misalnya
dengan menggunakan berbagai gaya mengajar sehingga murid dapat memperoleh cara
yang efektif. Agar guru dapat memperhatikan gaya belajar siswa guru harus
menguasai keterampilan dalam berbagai gaya mengajar dan harus sanggup
menjalankan berbagi peranan.
Gaya
belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang
sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya
belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang
mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.
Dalam buku
Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas
visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing_ masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga
molalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah
satu di antara ketiganya”.
a.
Visual
(belajar dengan cara melihat)
Bagi siswa yang bergaya belajar visual,
mata atau penglihatan memiliki peranan penting.
Dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih
banyak dititikberatkan pada peragaan atau media. Biasanya, anak yang mempunyai
gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk
mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat
melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka
dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih
suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Strategi untuk mempermudah proses belajar
anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti,
gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal
penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku
berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer
dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan
ide-idenya ke dalam gambar.
b.
Auditori
(belajar dengan cara mendengar)
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka
guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak
yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak
auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori. Anak-anak
seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan
keras dan mendengarkan kaset.
Strategi
untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak
anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di
dalam keluarga.
2. Dorong
anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan
musik untuk mengajarkan anak.
4.
Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan
anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.
c.
Kinestetik
(belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik
belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit
untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan
eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui
gerak dan sentuhan.
Strategi
untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
1. Jangan
paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2. Ajak
anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia
baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3. Izinkan
anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan
warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5. Izinkan
anak untuk belajar sambil mendengarkan music.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar