Asas
pemeriksaan konsep maksudnya adalah dasar-dasar pemeriksaan terhadap konsep
filsafat. Bagaimana mengetahui adanya unsure dominan di dalam konsep
pendidikan?kita harus paham bahwasanya konsep adalah struktur utuh dari
ide-ide. Sebagai struktur, hal itu memiliki unsure-unsur yang fungsional,
memiliki sistem input dan output, serta memiliki orientasi sehingga memiliki
corak tertentu. Corak akan muncul dari sebuah sistem ketika perilaku sistem itu
mengarah pada sasaran tertentu. Perilaku ini disebut pula dengan operasi.
Itulah rangkuman pembicaraan mengetahui tentang “mengetahui yang benar”.
Kendati
“mengetahui yang benar” itu telah melahirkan teori kebenaran dan dalil-dalil
kebenaran, konsep filsafat adalah konsep umum yang bisa dilacak dari
sumber-sumber terbentuknya konsep prosesnya, dan tujuan akhir dari konsep.
Pelacakan inilah yang kemudian bisa dijadikan sebagai patokan untuk memeriksa
apakah konsep filsafat sudah bergerak pada jalur yang benar atau belum. Patokan
untuk memeriksa konsep filsafat sebagaimana yang telah diuraikan disebut dengan
asas.
Mengingat
konsep tidak bisa dilepaskan dari asal-muasal, proses dan tujuan, maka dalam
pemeriksaan konsep gagasan “asal-muasal, proses, dan tujuan” merupakan patokan
awalnya. Asal muasal filsafat adalah dari segala sesuatu yang tampak (dokei
moi) atau yang tak tampak (dokein). Asal-muasal ini disebut dengan
representasi. Prosesnya adalah bagaimana cara mengetahui yang benar. Cara
mengetahui ini disebut epistemology. Sementara itu, tujuan akhirnya adalah
hakikat yang merangkum keseluruhan masalah yang terjadi sebelumnya. Hakikat ini
disebut metafisika.
Pada
intinya, pemeriksaan filsafata akan berurusan dengan pertanyaan: apa objek yang
dibahas, apa metafisikanya, dan apa epistemology yang digunakan. Dalam
kehidupan sehari-hari, sebuah pendapat biasanya akan ditanyakan tentang apa
masalah yang dibicarakan, bagaimana masalah itu dipandang, dan apa dasar-dasar
pandangannya. Dalam bahasa fislafat, asas mendasar dalam pemeriksaan filsafat
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.
Objek. Setiap
pembicaraan filsafat tentulah memiliki objek yang dibicarakan secara jelas.
b.
Epistemology. Setiap
pembicaraan filsafat memiliki cara-cara membentuk pembicaraan itu menjadi satu
sistem pandangan. Pandangan itu biasanya disebut konsep. Epistemogi akan
berusaha mencari tahu bagaimana objek-objek itu disusun melalui teknik-teknik tetentu. Teknik yang
diamksud adalah general, kategorial, reflektif, ataupun campuran ketiganya.
c.
Metafisika. Setiap
pembicaraan memiliki landasan yang dijadikan titik-tolak membangun konsep.
Landasan ini biasanya berisi asumsi-asumsi yang merangkum segala-galanya.
Metafisika melahirkan hakikat dari segala-galanya.
Dengan
memhami asas tersebut, maka sebuah konsep filsafat bisa dilihat struktur dan
sistem operasinya. Dalam hal ini bisa dicontohkan sebuah konsep yang umum
seperti pancasila misalnya yang merupakan konsep dasar yang terdiri dari lima
asas.
Referensi
: Rohman, Saifur dan wibowo, agus. 2016. FILSAFAT
PENDIDIKAN MASA DEPAN. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar