Berpikir merupakan proses bekerjanya akal. Imam
Al-Ghazali menempatkan akal pada posisi yang mulia. Dalam kitabnya Ihya Ulumuddin beliau membuat suatu sub judul : Fi Al Aqli
wa Syarafihi dan mengutip sebuah hadis yang artinya sebagai berikut:
"Pertama kali yang diciptakan oleh Allah SWT. Adalah akal. Allah berkata
kepadanya: Menghadaplah engkau, maka menghadaplah ia. Kemudian Allah berkata:
Membelakangilah, maka ia pun membelakang. Selanjutnya Allah mengatakan,
"Demi kegagahan dan kemulian-Ku, "Aku tidak mnenciptakan makhluk yang
lebih mulia selain darimu. Denganmu aku mengambil dan denganmu aku memberi.
Denganmu aku memberikan pahala dan denganmu aku menyiksa .
Akal Merupakan Salah Satu Unsur Kejiwaan Di Samping Rasa
. Berpikir dapat Dilihat Secara Alamiah Dan Ilmiah.
- Berpikir Alamiah
Pola penalaran berdasarkan kebiasaan
sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya, misalnya penalaran tentang
panasnya api yang dapat membakar.
- Berpikir Ilmiah
Pola penalaran berdasarkan sarana
tertentu secara teratur dan cermat.
Berpikir ilmiah adalah landasan atau
kerangka berpikir penelitian ilmiah. Sarana berfikir
ilmiah ini, dalam proses pendidikan kita merupakan bidang studi tersendiri.
Artinya kita mempelajari sarana berpikir ilmiah ini seperti kita mempelajari
berbagai cabang ilmu. Dalam hal ini, kita memperhatikan dua hal :
1. Sarana ilmiah bukan merupakan
ilmu dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan
yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Seperti diketahui salah satu
karakteristik dari ilmu, umpamanya adalah penggunaan berpikir induktif dan
deduktif dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana berfikir ilmiah tidak
mempergunakan cara ini dalam mendapatkan pengetahuannya. Secara lebih tuntas
dapat dikatakan bahwa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri dalam
mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan metode ilmiah.
2. Tujuan mempelajari sarana ilmiah
adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik,
sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk bisa memecahkan masalah
kita sehari-hari. Dalam hal ini, maka sarana berfikir ilmiah merupakan alat
bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya
berdasarkan metode ilmiah. Atau secara sederhana, sarana berfikir ilmiah
merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik.
Jelaslah sekarang bahwa mengapa sarana berfikir ilmiah mempunyai metode
tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya,
sebab fungsi sarana ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah dan bukan
merupakan ilmu itu sendiri.
Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana berupa bahasa, logika,
matematika dan statistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar