a.
Metode
Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang
menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu
pernyataan yang lebih umum. Suatu inferensi bsa disebut induktif bila bertolak
dari pernyataan-pernyataan tunggal, seperti gambaran mengenai hasil pengamatan
dan penelitian orang sampai padapernyataan-pernyataan universal.
David Hume (1711-1716), menurutnya
penyataan yang berdasarkan observasi tunggal betapapun besar jumlahnya secara
logis tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas.
Dalam induksi,
setelah diperoleh pengethuan maka akan dipergunakan hal-hal lain, seperti ilmu
mengajarkan kita bahwa logam dipanasi juga akan mengembang, bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa ogam lain
kalau dipanasi juga akan mengembang. Contoh tersebut menunjukan bahwa induksi
tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut juga dengan pengetahuan
saintek.
b.
Metode
Deduktif
Deduksi ialah suatu metode yang
menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut dalam suatu sistem
pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah
adanya perbandingan logis antara
kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Hal ini bertujuan apakah teori tersebut
mempunyai sifat empiris atau ilmiah.
c. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte
(1798-1857) metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang factual,
yang positif. Ia menyampingkan segala uraian/persoalan diluar yang ada sebagai
fakta. Apa yang diketahui secara positif
adalah segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian metode ini dalam
bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada gejala-gejalan saja.
Menurut Comte perkembangan pemikiran
manusia berlangsung dalam 3 tahap: teologis, metafisis, dan positif pada tahap
teologis orang berkeyakinan bahwa dibalik segala sesuatu tersirat pernyataan
kehendak khusus.
Pada tahap metafisik, kekuatan adikodrati
itu diubah nenjadi kekuatan yang abstrak yang kemudian dipersatukan dalam
pengertian yang bersifat umum yang disebut dengan asal dari segala gejala.
Dan tahap positif disini ialah menemukan
hokum-hukum kesamaan dan urutan ang terdapat pada fakta-fakta denganpengamatan
dan penggunaan akal.
d.
Metode
Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan
indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang
dihasilkn pun akan berbeda-beda seharusnya dikembangkan suatu kemapuan akal
yang disebut dengan intuisi.
Intuisi atau
tasawuf disebut dengan ma’rifah yaitu pengetahuan yang dating dari Tuhan
melalui pencerahan dan penyinaran.
Menurut
Al-Ghazali pengetahuan yangdiperoleh melalui intuisiini adalah pengetahuan yang
paling benar yang bersifat individual.
e.
Metode
Dialektis
Dalam filsafat, dialektik mula-mula
berarti metode tanya jawab untuk ntuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini
diajarkan oleh Socrates, namun Plato mengartikanya diskusi logika. Kini
dialektika berarti tahap lgika yang engajarkan kaidah-kaidah dan metode-meode
penuturan, juga analisis sistematik terhadap ide-ide.
Dalam teori
pengetahuan ini merupakan bentuk pemikiran yang tersusun dari satu pikiran yang
seperti dalam percakapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar