Bagaimanapun
juga kita mengakui bahwa kita telah berkembang dari tahap yang amat sederhana
ke tahap yang sekarang kita alami. Patut kita catat bahwa pemikiran-pemikiran
filosofis kita amat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Pada dasarnya filsafat
barat dan timur (India, Cina, dan Jepang) bermula dari pandangan-pandangan yang
bersifat religious. Kita tengah hidup dalam abad ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang amat pesat dan ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh
pemikiran di dunia barat. Perkembangan filsafat ini dapat kita kelompokkan
dalam beberapa periode berikut:
·
Zaman Yunani Kuno
dengan cirri Kosmosentris
·
Abad Pertengahan yang
teosentris (dogma agama Kristen)
·
Zaman Renaisans dan
Aufklarung dengan penekanan akal budi manusia
·
Zaman modern yang
melihat manusia sebagai pusat analisis filsafat (antroposentris)
·
Zaman kontemporer
dimana logosentrisme dan teks jadi tema sentral para filsuf.
A. Zaman
Yunani Klasik
Periode
filsafat yunani memegang peran krusial dalam sejarah peradaban mnausia karena
pada waktu itu terjadi perubahan besar dalam pola berpikir manusia dari
mitos-mitos kepada pemikiran yang rasional. Pada abad 6 SM ketika filsafat
tampil ke pentas dunia, mitos dan dongeng yang sekian lama diyakini sebagai
yang menjelaskan gejaja alam dan teka teki relasi antar manusia dianggap
runtuh.
1. Zaman
Pra Yunani Kuno
Pada zaman ini
dikenal dengan zaman batu. Manusia menggunakan batu sebagai peralatan. Ini
berlangsung antara jutaan tahun sampai 20.000 tahun SM. Sisa peradaban yang
masih dapat ditemukan adalah alat-alat dari batu, tulang belakang hewan, sisa
bebrapa tanaman, gambar dalam goa, temapt perkuburan, dan tulang belakang
manusia purba.
Sekitar abad 15-
6 SM berbagai peralatan manusia sudah dibuat dari besi, tembaga, dan perak
(pada abad 15 SM di Irak untuk pertama kali digunakan alat-alat dari besi).
Pada abad 6 SM lahirlah filsafat yunani. Beberapa unsure penting yang dilihat
sebagi peretas jalan menuju filsafat ini adalah sebgai berikut:
1. Mitologi
dianggap sebagi dasar kuat untuk menjelaskan segala sesuatu dalam alam dan
bahkan menjelaskan teka-teki alam semesta ini. Lewat cara ini manusia sudah
dilatih untuk mulai berpikir.
2. Kesusastraan
Yunani: sebelum filsafat secara formal lahir sudah ada karya-karya besar dari
Homeros dan Odyssea. Syair dalam karya tersebut selalu digunakan sebgai buku
pendidikan untuk rakyat yunani.
3. Sudah
ada ilmu pengeahuan di Timur Kuno seperti Ilmu Ukur dan ilmu hitung yang
berasal dari mesir dan babilonia.
2. Zaman
Yunani Kuno
Pada zaman ini,
yunani tidak lagi dikuasai oleh mitos melainkan oleh logos (rasio), sikap ingin
tahu, dan menemukan sesuatu yang baru. Siakp inilah yang menjadi dasar ilmu
pengetahuan modern. Para pemikir ini dpata kita bagi kedalam dua kelompok yaitu
para pemikir pra-sokrates dan zaman sokrates atau zamn sofis. Para tokoh
pra-sokrates dikenal sebagai filsuf alam. Cirri yang menonjol dalam filsafat5
waktu itu adalah pengamatan terhadap gejala kosmis dan fisis untuk mencari dan
menemukan prinsip atau asas dari segala sesuatu. Seperti Pythagoras (582-524
SM) menyebut bilangan atau angka sebagai yang menjelaskan segala sesuatu. Zaman
Pra-sokrates dapat dilihat sebagai zaman keemasan yunani ketika Athena dipimpin
oleh Pericles dengan kemampuan yang luar biasa dalam hidup politik dan
ketatanegaraan. Filsafat pun berkembang dengan baik. Pada waktu itu tampil
guru-guru yang pandai berpidato dan mereka mengajar kaum muda tentang
pengetahuan. Mereka ini adalah kaum sofis yang sudah lebih memberikan perhatian
kepada manusia dan bukan lagi pada alam.
Zaman sokrates
atau zaman sofis dimulai dengan Pythagoras yaitu pada tahun (460-370 SM)
menerapkan metode filsafat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut electika
atau elenchus atau juga maieutika (kebidanan).
Puncak pemikiran
yunani adalah Aristoteles. Ia membedakan sebab-sebab pengetahuan manusia dan
mengklaim bahwa setiap kejadian memiliki empat macam sebab yakni:
a. Sebab
material yaitu bahan dari mana suatu benda dibuat, misalnya kursi dibuat dari
kayu. Kayu dilihat sebagai sebab material untuk kursi.
b. Sebab
formal yaitu bentuk yang menyusun bahan, misalnya bentuk kursi yang ditambahkan
pada kayu menjadi sebuah kursi.
c. Sebab
efisien yaitu tukang kayu adalah sumber jadinya kursi karena ia yang membuat
kursi itu.
d. Sebab
final yaitu tujuan yang menajdia arah seluruh peristiwa atau kejadian misalnya
kursi dibuat supaya dapat duduk di atasnya.
Sumbangan
Aristoteles merupakan yang terbesar di dalam ilmu pengetahuan.
B. Filsafat
abad pertengahan (6-15 M)
Abad
pertengahan ditandai oleh teosentrisme dan para pengemban utama ilmu adalah
para teolog. Ilmu-ilmu atau filsafat dilihat sebagi pelayan agama.
Pada
zaman ini kita temukan dua sikap terhadap pemikiran yunani. Yang pertama adalah
golongan yang sungguh menolak pemikiran yunani yang berlandaskan akal dna
rasio. Ini adalah pemikiran kaum kufur yang tidak berlandaskan wahyu ilahi.
Yang kedua adalah kelompok yang menerima filsafat yunani yang mengklaim bahwa
manusia adalah ciptaan tuhan, kebijaksanaan juga datang dari tuhan.
C. Kelahiran
ilmu pada zaman Renaisans (abad 16)
Zaman
Renaisans ditandai oleh zaman kebangkitan dan kelahiran kembali perkwmbangan
peradaban, seni, sastra pada masa lalu sekaligus zaman terbebasnya pikiran
manusia dari berbagai ajaran dogmatis agama. Zaman ini juga dilihat sebagai
transisi atau peralihan dari abad tengah menuju abad modern. Gerakan kelahiran
kembali ini muncul sebagi lawan dogmatis gereja abad tengan dan membawa banyak
perubahan revolusioner.
Tanda
khas yang menonjol adalah kesadaran akan kuasa manusia atas alam semesta dan
bahwa kemajuan dunia ini amat tergantung pada usaha dan hasil kerja manusia
sendiri. Karena itu ilmu-ilmu juga berkembang pesat waktu itu dan nama yang
patut disebut adalah:
a. Francis
Bacon (1561-1626), melihat pengalaman empiris sebagai awal dan tujuan akhir
dari semua ilmu pengetahuan. Semua pengetahuan diolah oleh matematika.
Knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan), menurutnya dapat dibuktikan
berdasarkan tiga contoh tama yaitu:
a. Penemuan
mesiu menghasilkan kemenangan dalam perang modern.
b. Kompas
memungkinkan manusia mengarungi laut lepas
c. Percetakan
mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan dna teknologi
b. N.
Kopernikus (1473-1545) mengklaim bahwa semua planet termasuk bumi mengelilingi
matahari dank arena itu matahari menjadi pusat.
c. Johanes
Kepler (1571-1630) menemukan tiga buah hukum yaitu benda angkasa bergerak
mengikuti lintasan elips dan bukannya mengikuti lintasan bulan, dalam waktu
yang sama garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang
yang luasnya sama, terbukti menurut perhitungan matematis bahwa bila jarak
rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dna Y. sednagkan waktu
untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q maka P2 : Q2 = X3 : Y3
d. Galileo
Galilei (1564-1642) menemukan sebuah teropong bintang yang besar waktu itu dan
mnegamati sejumlah peristiwa angkasa secara langsung.
Pada waktu itu
juga ilmu dimengerti hanya terbatas teologi dan filsafat.
e. Zaman
Modern (abad 17- akhir abad 19)
Periode ini
diawali oleh zaman renaisans dan dimatangkan oleh gerakan Aufklarung pada abad
ke 18 dan mengandung dua unsure penting yaitu berkurangnya kuasa gereja dan
menguatnya kuasa ilmu pengethuan. Kita mengenal orang yang patut disebut dlam
dunia ilmu pengetahuan adalah:
a. Rene
Descrates menjadi pelopor dalam filsafat dan ilmu matematika
b. Isaac
Newton yang menemukan teori gravitasi, perhitungan kalkulus, dan optika
c. Charles
Darwin dikenal sebagai penganut teori evolusi
Selain dari itu,
persoalan yang muncul juga adalah bagaimana manusia memperoleh pengetahuan dna
apa sara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan apa itu
kebenaran. Dua aliran filsafat yang memberikan jawbna yang berbeda bahkan
sangat bertentangan adalah rasionalisme dan empirisme. Selain dari kedua aliran
tersebut muncul juga sejumlah aliran lain pada abad ini antara lain:
A, Kritisisme
adalah jembatan antara rasionalisme dengan empirisme yang dipelopori ole Kant
yang mengakui pengetahuan sintetis (pengamatan indrawi yang disatukan oleh
subyek yang aktif melalui kategori akal).
B. Idealisme
adalah kelanjutan dari aliran rasionalisme pada abad ke 17 yaitu alam dilihat
sebagi akal mutlak yang mengungkapkan dirinya dalam bentuk luar.
C. Positivisme
adalah anti metafisika dan hanya menerima fakta yang ditemukan secara positif-ilmiah.
D. Marxisme
pendirinya adalah Karl Marx yang merupakan perpaduan antara idealism dengan
materialisme.
f. Zaman
Kontemporer (abad 20 dan seterusnya)
g. Tema
utama pada abad ini adalah logosentrisme atau bahasa. Tugas filsafat ialah
bukannya membuat pernyataan tentang sesuatu yang khusus tetapi memecahkan
persoalan yang timbul akibat ketidakpahaman terhadap bahasa logika.
Albert Einstein,
fisikawan termahsyur abad 20 mengklaim bahw aalam itu tak berhingga besarnya
dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat
statis dari waktu ke waktu. Ia percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa
alam semesta bersifat kekal atau dengan kata lain tidak mengakui adanya
penciptaan alam. Zaman kontemporer ini ditandai dnegan berbagai macam teknologi
canggih terutama teknologi komunikasi dna informatika. Bidang ilmu ini
berkembang amat pesat dank karena itu terjadi spesialisasi yang luar biasa
dalam bidang keahlian.
Kebung,
Konrad. 2011. FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar