Senin, 14 November 2016

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan



Bagaimanapun juga kita mengakui bahwa kita telah berkembang dari tahap yang amat sederhana ke tahap yang sekarang kita alami. Patut kita catat bahwa pemikiran-pemikiran filosofis kita amat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Pada dasarnya filsafat barat dan timur (India, Cina, dan Jepang) bermula dari pandangan-pandangan yang bersifat religious. Kita tengah hidup dalam abad ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang amat pesat dan ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh pemikiran di dunia barat. Perkembangan filsafat ini dapat kita kelompokkan dalam beberapa periode berikut:
·         Zaman Yunani Kuno dengan cirri Kosmosentris
·         Abad Pertengahan yang teosentris (dogma agama Kristen)
·         Zaman Renaisans dan Aufklarung dengan penekanan akal budi manusia
·         Zaman modern yang melihat manusia sebagai pusat analisis filsafat (antroposentris)
·         Zaman kontemporer dimana logosentrisme dan teks jadi tema sentral para filsuf.
A.    Zaman Yunani Klasik
Periode filsafat yunani memegang peran krusial dalam sejarah peradaban mnausia karena pada waktu itu terjadi perubahan besar dalam pola berpikir manusia dari mitos-mitos kepada pemikiran yang rasional. Pada abad 6 SM ketika filsafat tampil ke pentas dunia, mitos dan dongeng yang sekian lama diyakini sebagai yang menjelaskan gejaja alam dan teka teki relasi antar manusia dianggap runtuh.
1.      Zaman Pra Yunani Kuno
Pada zaman ini dikenal dengan zaman batu. Manusia menggunakan batu sebagai peralatan. Ini berlangsung antara jutaan tahun sampai 20.000 tahun SM. Sisa peradaban yang masih dapat ditemukan adalah alat-alat dari batu, tulang belakang hewan, sisa bebrapa tanaman, gambar dalam goa, temapt perkuburan, dan tulang belakang manusia purba.
Sekitar abad 15- 6 SM berbagai peralatan manusia sudah dibuat dari besi, tembaga, dan perak (pada abad 15 SM di Irak untuk pertama kali digunakan alat-alat dari besi). Pada abad 6 SM lahirlah filsafat yunani. Beberapa unsure penting yang dilihat sebagi peretas jalan menuju filsafat ini adalah sebgai berikut:
1.      Mitologi dianggap sebagi dasar kuat untuk menjelaskan segala sesuatu dalam alam dan bahkan menjelaskan teka-teki alam semesta ini. Lewat cara ini manusia sudah dilatih untuk mulai berpikir.
2.      Kesusastraan Yunani: sebelum filsafat secara formal lahir sudah ada karya-karya besar dari Homeros dan Odyssea. Syair dalam karya tersebut selalu digunakan sebgai buku pendidikan untuk rakyat yunani.
3.      Sudah ada ilmu pengeahuan di Timur Kuno seperti Ilmu Ukur dan ilmu hitung yang berasal dari mesir dan babilonia.
2.      Zaman Yunani Kuno
Pada zaman ini, yunani tidak lagi dikuasai oleh mitos melainkan oleh logos (rasio), sikap ingin tahu, dan menemukan sesuatu yang baru. Siakp inilah yang menjadi dasar ilmu pengetahuan modern. Para pemikir ini dpata kita bagi kedalam dua kelompok yaitu para pemikir pra-sokrates dan zaman sokrates atau zamn sofis. Para tokoh pra-sokrates dikenal sebagai filsuf alam. Cirri yang menonjol dalam filsafat5 waktu itu adalah pengamatan terhadap gejala kosmis dan fisis untuk mencari dan menemukan prinsip atau asas dari segala sesuatu. Seperti Pythagoras (582-524 SM) menyebut bilangan atau angka sebagai yang menjelaskan segala sesuatu. Zaman Pra-sokrates dapat dilihat sebagai zaman keemasan yunani ketika Athena dipimpin oleh Pericles dengan kemampuan yang luar biasa dalam hidup politik dan ketatanegaraan. Filsafat pun berkembang dengan baik. Pada waktu itu tampil guru-guru yang pandai berpidato dan mereka mengajar kaum muda tentang pengetahuan. Mereka ini adalah kaum sofis yang sudah lebih memberikan perhatian kepada manusia dan bukan lagi pada alam.
Zaman sokrates atau zaman sofis dimulai dengan Pythagoras yaitu pada tahun (460-370 SM) menerapkan metode filsafat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut electika atau elenchus atau juga maieutika (kebidanan).
Puncak pemikiran yunani adalah Aristoteles. Ia membedakan sebab-sebab pengetahuan manusia dan mengklaim bahwa setiap kejadian memiliki empat macam sebab yakni:
a.       Sebab material yaitu bahan dari mana suatu benda dibuat, misalnya kursi dibuat dari kayu. Kayu dilihat sebagai sebab material untuk kursi.
b.      Sebab formal yaitu bentuk yang menyusun bahan, misalnya bentuk kursi yang ditambahkan pada kayu menjadi sebuah kursi.
c.       Sebab efisien yaitu tukang kayu adalah sumber jadinya kursi karena ia yang membuat kursi itu.
d.      Sebab final yaitu tujuan yang menajdia arah seluruh peristiwa atau kejadian misalnya kursi dibuat supaya dapat duduk di atasnya.
Sumbangan Aristoteles merupakan yang terbesar di dalam ilmu pengetahuan.
B.     Filsafat abad pertengahan (6-15 M)
Abad pertengahan ditandai oleh teosentrisme dan para pengemban utama ilmu adalah para teolog. Ilmu-ilmu atau filsafat dilihat sebagi pelayan agama.
Pada zaman ini kita temukan dua sikap terhadap pemikiran yunani. Yang pertama adalah golongan yang sungguh menolak pemikiran yunani yang berlandaskan akal dna rasio. Ini adalah pemikiran kaum kufur yang tidak berlandaskan wahyu ilahi. Yang kedua adalah kelompok yang menerima filsafat yunani yang mengklaim bahwa manusia adalah ciptaan tuhan, kebijaksanaan juga datang dari tuhan.
C.     Kelahiran ilmu pada zaman Renaisans (abad 16)
Zaman Renaisans ditandai oleh zaman kebangkitan dan kelahiran kembali perkwmbangan peradaban, seni, sastra pada masa lalu sekaligus zaman terbebasnya pikiran manusia dari berbagai ajaran dogmatis agama. Zaman ini juga dilihat sebagai transisi atau peralihan dari abad tengah menuju abad modern. Gerakan kelahiran kembali ini muncul sebagi lawan dogmatis gereja abad tengan dan membawa banyak perubahan revolusioner.
Tanda khas yang menonjol adalah kesadaran akan kuasa manusia atas alam semesta dan bahwa kemajuan dunia ini amat tergantung pada usaha dan hasil kerja manusia sendiri. Karena itu ilmu-ilmu juga berkembang pesat waktu itu dan nama yang patut disebut adalah:
a.       Francis Bacon (1561-1626), melihat pengalaman empiris sebagai awal dan tujuan akhir dari semua ilmu pengetahuan. Semua pengetahuan diolah oleh matematika. Knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan), menurutnya dapat dibuktikan berdasarkan tiga contoh tama yaitu:
a.       Penemuan mesiu menghasilkan kemenangan dalam perang modern.
b.      Kompas memungkinkan manusia mengarungi laut lepas
c.       Percetakan mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan dna teknologi
b.      N. Kopernikus (1473-1545) mengklaim bahwa semua planet termasuk bumi mengelilingi matahari dank arena itu matahari menjadi pusat.
c.       Johanes Kepler (1571-1630) menemukan tiga buah hukum yaitu benda angkasa bergerak mengikuti lintasan elips dan bukannya mengikuti lintasan bulan, dalam waktu yang sama garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama, terbukti menurut perhitungan matematis bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dna Y. sednagkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q maka P2 : Q2 = X3 : Y3
d.      Galileo Galilei (1564-1642) menemukan sebuah teropong bintang yang besar waktu itu dan mnegamati sejumlah peristiwa angkasa secara langsung.
Pada waktu itu juga ilmu dimengerti hanya terbatas teologi dan filsafat.
e.       Zaman Modern (abad 17- akhir abad 19)
Periode ini diawali oleh zaman renaisans dan dimatangkan oleh gerakan Aufklarung pada abad ke 18 dan mengandung dua unsure penting yaitu berkurangnya kuasa gereja dan menguatnya kuasa ilmu pengethuan. Kita mengenal orang yang patut disebut dlam dunia ilmu pengetahuan adalah:
a.       Rene Descrates menjadi pelopor dalam filsafat dan ilmu matematika
b.      Isaac Newton yang menemukan teori gravitasi, perhitungan kalkulus, dan optika
c.       Charles Darwin dikenal sebagai penganut teori evolusi
Selain dari itu, persoalan yang muncul juga adalah bagaimana manusia memperoleh pengetahuan dna apa sara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan apa itu kebenaran. Dua aliran filsafat yang memberikan jawbna yang berbeda bahkan sangat bertentangan adalah rasionalisme dan empirisme. Selain dari kedua aliran tersebut muncul juga sejumlah aliran lain pada abad ini antara lain:
A, Kritisisme adalah jembatan antara rasionalisme dengan empirisme yang dipelopori ole Kant yang mengakui pengetahuan sintetis (pengamatan indrawi yang disatukan oleh subyek yang aktif melalui kategori akal).
B. Idealisme adalah kelanjutan dari aliran rasionalisme pada abad ke 17 yaitu alam dilihat sebagi akal mutlak yang mengungkapkan dirinya dalam bentuk luar.
C. Positivisme adalah anti metafisika dan hanya menerima fakta yang ditemukan secara positif-ilmiah.
D. Marxisme pendirinya adalah Karl Marx yang merupakan perpaduan antara idealism dengan materialisme.
f.       Zaman Kontemporer (abad 20 dan seterusnya)
g.      Tema utama pada abad ini adalah logosentrisme atau bahasa. Tugas filsafat ialah bukannya membuat pernyataan tentang sesuatu yang khusus tetapi memecahkan persoalan yang timbul akibat ketidakpahaman terhadap bahasa logika.
Albert Einstein, fisikawan termahsyur abad 20 mengklaim bahw aalam itu tak berhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Ia percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta bersifat kekal atau dengan kata lain tidak mengakui adanya penciptaan alam. Zaman kontemporer ini ditandai dnegan berbagai macam teknologi canggih terutama teknologi komunikasi dna informatika. Bidang ilmu ini berkembang amat pesat dank karena itu terjadi spesialisasi yang luar biasa dalam bidang keahlian.





Kebung, Konrad. 2011. FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar